Lucy Ravenblood, seorang vixen nakal, meludah di atas salib sebelum menikmati permainan anal dengan lilin yang menyala. Tindakan penghujatan yang berdosa ini membawa kepada seks yang intens, mempamerkan nafsu birahinya.
Lucy Ravenblood, seorang pencinta dosa yang sejati, mendekati simbol suci Kristus, seorang penyaliban, dengan niat jahat. Dia meludahinya, mencemarkan objek suci, penghinaannya terhadap ilahi yang terserlah dalam tindakannya. Tindakan penghinaan ini hanyalah permulaan ritual sucinya. Dengan tawa setan, dia terus menyalakan lilin dan menyelidikinya ke dalam lubang duburnya yang ketat. Pemandangannya adalah kebanggaannya, yang tidak dapat ditolak oleh penghinaannya, yang membawa kepada penghinaannya kepada nama samarannya, yang tidak termasuk nama penghinaannya.