Dengan sigap kuangkat roknya, menampakkan pantat berbalut legging yang menggoda dan memeknya yang ranum.Dengan bernafsu kulahap dia, kucicipi setiap jengkal sebelum terjun jauh ke dalamnya, menciptakan simfoni kenikmatan yang memukau.
Setelah kulihat dia memakai legging ketat yang memeluk lekuk tubuhnya seperti kulit kedua, aku tak kuasa menolak keinginan untuk mendapatkannya.Dengan sigap kulepaskan roknya, menyingkapkan kulit mulus mulus tanpa cacat miliknya yang hanya memohon untuk dicicipi.Kujilati, kujilati dengan penuh semangat, kunikmati setiap inci kemanisannya.Erangannya semakin keras dengan setiap sentuhan, setiap jilatan, setiap rasanya.Aku bisa merasakan gairahnya terbangun, serasi dengan kulitku.Aku tak membuang waktu, mendorong anggotaku yang berdenyut-denyut masuk ke dalam tubuhnya, merasakan dekapannya yang erat.Tubuh kami bergerak dalam irama yang sempurna, rintihan kami bergema dalam kenikmatan, menggemakan kenikmatan di dalam kamar kami masing-masing.Aku mengambil kendali, mengatur kecepatan, dan tak kuasa untuk sama-sama mencapai klimaks, saat kami sama-sama berputar, tak ada jalan keluar, tak ada henti-hentinya, nafas kami berdua tertahan, tak berkesudahan, tak ada akhir yang memuaskan.